Youtuber indoor yang saya maksud itu adalah youtuber yang membuat videonya di dalam ruangan seperti tutorial, review, gamer, dan youtuber sejenisnya.
Pengalaman saya sebagai youtuber pemula dengan budget yang pas-pasan, tentunya peralaan yang digunakan pun pas-pasan. Harga tentu saja menentukan kualitas, termasuk alat-alat untuk membuat video.
Sebenarnya untuk youtuber seperti saya yang membuat video tutorial blogger, memiliki mic untuk merekam suara saja sudah cukup. Dengan begitu, video tutorial melalui rekaman layar menjadi lebih jelas karena dibantu dengan penjelasan audio.
Namun jika video ingin menjadi lebih otentik dan lebih menarik, penggunaan kamera atau webcam diperlukan untuk merekam wajah kita. Sehingga kita bisa menampilkan wajah kita di dalam video.
Selain video menjadi lebih menarik, dengan menampilkan wajah kita maka ini bisa lebih mempersulit re-upload oleh orang lain karena kita akan lebih mudah untuk klaim video.
Namun jika kita sudah menggunakan kamera di dalam ruangan, maka sangat penting bagi kita untuk memperhatikan lighting atau pencahayaan.
Dari pengalaman saya, membuat video di dalam ruangan dengan pencahayaan seadanya yang hanya mengandalkan pencahayaan dari lampu ruangan yang dipasang di langit-langit, selain kualitas video yang kurang baik, juga menjadi lebih susah dalam mengedit video agar menjadi lebih menarik.
Penggunaan kamera atau webcam dengan kualitas yang pas-pasan dan dengan lighting seadanya, maka video yang dihasilkan tentu saja sangat pas-pasan juga.
Namun tentu saja ini tidak boleh memaksakan diri untuk membeli peralatan lighting. Jika budgetnya sudah ada, baru kita bisa menambah peralatan pembuatan videonya.
Saya sendiri menyicil dalam membeli peralatan, mulai dari membeli mic, membeli webcam, lalu membeli softbox untuk lighting.
Saya rasa sudah cukup untuk membuat video tutorial atau review, tinggal belajar bicara di depan kamera juga belajar mengedit videonya.
Setelah menggunakan lighting, ternyata hasil rekaman video dari webcam menjadi lebih baik dibandingkan sebelum menggunakan lighting dengan penerangan seadanya dari lampu langit-langit rumah.
Apalagi jika kita menggunakan green screen, lighting sangat berpengaruh dalam penggunaan green screen.
Menggunakan green screen dengan penerangan seadanya.
Menggunakan green screen dengan penerangan seadanya hanya mengandalkan lampu rumah, hasilnya kurang bagus. Green screen tidak kedetek oleh aplikasi editing video. Jika kita deteksi manual, maka object orang akan ikut transparent karena saru dengan background.
Menggunakan green screen dengan lighting softbox.
Namun hasil berbeda dengan menggunakan green screen dengan lighting softbox. Object orang menjadi lebih menonjol dan tidak saru dengan background. Selain kualitas video menjadi lebih baik, aplikasi editing video pun menjadi lebih mudah untuk mendeteksi background green screen.Untuk lighting, saya menggunakan 2 buah lampu studio lamp holder softbox E27 yang saya beli dalam 1 paket.
Berikut video unboxing dan review Lampu Studio Lamp Holder Softbox E27 yang saya gunakan agar lebih jelas dalam penggunaan green screen tanpa dan dengan lighting, silahkan ditonton videonya.
- Webcam Logitech C270 HD
- Mic Tafferware BM8000 plus stand.
- Green Screen (kain khusus green screen) 3x1.6m
- 2 buah Lampu Studio Lamp Holder Softbox E27 dengan lampu masing-masing 45watt
- Headphone Samson SR850
Dan untuk headphone, alhamdulillah itu pemberian teman saya, mas Rico karena alat tersebut kebetulan tidak terpakai mas Rico. Terima kasih mas, alatnya sangat berguna buat saya untuk membantu dalam edit video menjadi lebih mudah.
Semoga artikel ini berguna, khususnya bagi yuotuber-youtuber pemula untuk membuat video-video indoor untuk tutorial ataupun review.